Rabu, 01 April 2009

Manipulasi Komunikasi


Oleh : Dra. Hj. Dewi Widowati, M.Si.
(Dosen Stikom WJB Serang)

Kita sering mendengar kata komunikasi, Bahkan, dalam kegiatan klta sehari-hari pun tidak luput dari komunikasi. Kata komunikasi sendiri tidak asing bagi kita. Tapi, apakah sebenarnya komunikasi itu?

Menurut Drs. MQ Palapah & Drs. Atang Syamsudin, komunikasi adalah ilmu tentang pernyataan manusia yang menggunakan lambang-lambangnya yang berarti.
Yang dimaksud lambang-lambang di sini adalah lambang-lambang verbal dan non verbal. Lambang verbal adalah pernyataan berupa lisan maupun tulisan. Sedangkan lambang non verbal adalah dengan isyarat yang mengandung makna tertentu seperti senyuman, lambaian tangan, kerlingan mata, dan kening yang berkerut. Semua itu ungkapan seseorang yang pada dasamya adalah komunikasi.

Kegiatan berkomunikasi, baik dilakukan dua orang yang biasa disebut komunikasi antarpersona maupun komunikasi massa, komunikasi dengan menggunakan media massa (TV, radio, surat kabar, film) bisa saja mendapat gangguan yang dalam istilah komumikasi model Shannon dan Weaver disebut noise, yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Ahli-ahli komunikasi kini memperluas konsep pada gangguan ini menjadi gangguan psikologis dan gangguan fisik.

Selain hambatan di atas, ada hambatan komunikasi lainnya yang terjadi karena beberapa faktor antara lain faktor kepentingan yang berbedaan antara orang yang berkomunikasi, faktor motivasl yang kurang kuat, faktor bahasa yang berbeda-beda arti/maknanya bahkan bertolak belakang. Hambatan selanjutnya adalah prasangka (prejudice).

Prasangka adalah salah satu hambatan yang berat terhadap suatu kegiatan komunikasi. Sebab orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap was-was, dan biasanya akan menentang pesan yang diterima. Dalam prasangka, emosi memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar syak wasangka tanpa menggunakan pikiran yang rasional.

llustrasi di atas adalah komunikasi yang tidak ber]alan sebagaimana diharapkan karena adanya ham¬batan atau gangguan. Tetapi, suatu kegiatan komunikasi juga dapat berjalan efektif seperti yang diharapkan bahkan dapat memberikan efek yang posftif.

Lalu bagaimanakah caranya agar komunikasi dapat berjalan efektif? Suatu komunikasidapat berjalan dengan apabila ada faktor-faktor yang dipenuhi dalam kegiatan komunikasi tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah pertama, adanya keterbukaan (openness). Keterbukaan menunjukkan adanya sikap saling terbuka di antara pelaku komunikasi (komunikator dan komunikan) dalam melangsungkan kegiatan komunikasi. Kedua, empati (empathy), yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam peran orang lain, sehingga komunikan dapat memahami apa yang sedang dialami oleh lawan bicaranya. Ketiga, kepositifan (positiveness), yaitu sikap yang positif terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, baik dalam bersikap maupun cara berpikirnya. Keempat, dukungan (supportiveriess), yaitu sikap pelaku komunikasl yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut. Kalau plhak yang diajak berkomunikasi tersebut sudah menolak sejak awal, maka komunikasi yang diharapkan tidak akan terjadi. Kelima, kesamaan (equality), yaitu adanya unsur kesamaan yang dimiliki oleh pihak yang berkomunikasi. Misalnya adanya kesamaan bahasa dan budaya akan memudahkan terjadinya komunikasi yang efektif. Tentunya, setiap orang selalu mengharapkan keberhasilan berkomunikasi dalam setiap kegiatannya, baik di rumah, di kantor ataupun di mana kita beraktivitas.

Manipulasi

Lalu, apa itu korupsi komunikasi dan manipulasi komunikasi? Apabila kita berkomunikasi atau menyampaikan informasi dari seseorang atau lembaga kepada pihak lain, tidak menutup kemungkinan pesan-pesan, komunikasi atau Informasi yang terkirim mengalami pengurangan atau penyimpangan, penambahan makna atau arti dari sebuah pesan yang sebenarnya. Dalam Ilmu komunikasi hat Inl sering disebut korupsi komunikasi dan manipulasi komunikasi.

Biasanya, Korupsi komunikasi maupun manipulasi komunikasi terjadi antara dua pihak yang mempunyai kepentingan tertentu dengan maksud menggagalkan atau menjatuhkan kepentingan pihak lainnya, layaknya propaganda perang yang berusaha menjatuhkan moral/mental musuh.

Kini, untuk mencapai komunikasi yang efektif, memang memerlukan adanya kekuatan. Untuk memiliki faktor-faktor tersebut dt atas dan mampu mengeliminir adanya korupsi komunikasi maupun manipulasi komunikasi yang terjadi di sekitar kegiatan kita.
Semua itu akan dapat terpecahkan bila kita memahami apa dan bagaimana ilmu komunikasi dipelajari dan diaplikasikan dalam berbagai bidang atau dimensi kehidupan sesuai tujuannya.

Baca juga Atikel berikut ini :



0 komentar:

Posting Komentar

Jalinan Teman

Powered By Blogger

Social Bookmarking Submission

DOMAIN GRATIS

 

paksoleh punya blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme Modified by Paksoleh | Distributed by Deluxe Templates