Selasa, 05 Mei 2009

Bimbingan dan Konseling Islam Pengaruhi Kedisiplinan Siswa


Saat ini banyak orang tua yang tidak memiliki waktu cukup untuk memberikan perhatian dan urusan kerohanian bagi anak-anaknya, karena sibuk dengan urusan pekerjaan.

Selain itu, banyaknya kesempatan untuk berbuat menyimpang dari norma masyarakat, serta tingginya tingkat privasi sehingga menghilangkan kontrol sosial, menjadi gambaran umum dekadensi moral masyarakat sekarang.
"Dekadensi moral yang terjadi salah satunya disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua, pendidik, dan masyarakat dalam melakukan antisipasi. Generasi muda kita butuh bimbingan dan konseling Islami, yaitu menciptakan kondisi Islami di sekolah," kata Prof Dr Abdul Choliq Dahlan MAg.

Dia mengungkapkan hal itu dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Agama Islam Unissula, Senin (4/5) lalu, di Auditorium Fakultas Kedokteran.

Dosen STAIN Salatiga itu menjelaskan, bimbingan dan konseling Islam yang

diselenggarakan oleh sekolah sangat mempengaruhi pembentukan kedisiplinan siswa.

Konsep serta teori bimbingan dan konseling Islami, lanjut dia, adalah teori yang telah lama dikembangkan oleh para tokoh bimbingan dan konseling konvensional yang disebut conditioning and modelling.

Disiplin Diri

Abdul Choliq menjabarkan, teori itu berangkat dari pemikiran bahwa siswa dengan latar belakang psikologis dan biologis yang belum stabil masih perlu pembiasaan (conditioning) dari institusi pendidikan dengan pemberian teladan (modelling).

"Fungsi utama pelayanan bimbingan dan konseling adalah pembentukan disiplin diri, melalui disiplin belajar dan ketegasan pendidik atau teladan mereka," kata pria kelahiran Kediri, 10 Juni 1948, ini.

Dia mencontohkan sebuah SMK di Kota Semarang yang telah menerapkan bimbingan dan konseling Islami, dengan melibatkan para ulama dan kiai secara struktural.

Dampaknya, siswa selalu mengindahkan tata tertib sekolah, shalat lima waktu, sopan santun terhadap teman, pimpinan, guru, karyawan dan para tamu, selalu mengawali mengucapkan salam, membiasakan diri berdoa menjelang pelajaran, serta lebih bisa mengontrol diri.

"Dampak makin tingginya tingkat disiplin terlihat pada makin rendahnya tingkat membolos, tingginya tingkat pemakaian seragam sekolah secara benar, dan meningkatnya derajat ketepatan waktu hadir di sekolah," ujar lulusan Doktor Ilmu Filsafat Agama, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Sumber Suara Merdeka

Baca juga Atikel berikut ini :



0 komentar:

Posting Komentar

Jalinan Teman

Powered By Blogger

Social Bookmarking Submission

DOMAIN GRATIS

 

paksoleh punya blog. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme Modified by Paksoleh | Distributed by Deluxe Templates